Hubungan Antar Kapabilitas Pemanufakturan

Penulis:
Fathoni
Prasetyawati
Yanto
Azis
Purwanti
Wahyuni
Danul
Saputri
Kurniawan

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Kapabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk mengintegrasikan, membangun, dan mengkonfigurasi ulang aset internal dan eksternal serta kompetensi sehingga perusahaan dapat membentuk aktivitas yang berbeda.

Kapabilitas pemanufakturan menawarkan keuntungan lebih besar karena sulit untuk ditiru oleh competitor. Kapabilitas menentukan kinerja pemanufakturan meliputi 4 kapabilitas yakni fleksibilitas, kualitas, pengiriman, dan biaya rendah yang dilihat sebagai hal yang terpenting dalam kapabilitas pemanufakturan.

Fleksibilitas merupakan kemampuan perusahaan manufaktur untuk menyebarkan kembali sumber daya secara efektif dalam merespon perubahan lingkungan, kualitas merupakan kemampuan menghasilkan produk bermutu tinggi. Pengiriman merupakan kemampuan merespon pesanan konsumen yang memenuhi persyaratan keinginan konsumen, sedangkan biaya rendah adalah produksi-distribusi pada biaya rendah.

Pada penelitian Ignatius Soni Kurniawan yang dimuat pada Jurnal Widya Warta No. 02 Tahun XXXV I/ Juli 2012 dilakukan pengujian korelasi diantara kapabilitas pemanufakturan yang meliputi fleksibilitas, kualitas, pengiriman, dan biaya rendah. Temuan menunjukkan korelasi positif signifikan hanya terjadi antara korelasi kualitas dengan fleksibilitas, korelasi kualitas dengan pengiriman, dan korelasi kualitas dengan biaya rendah. Pengembangan kapabilitas dengan menekankan kualitas akan mendukung secara positif pengembangan kapabilitas fleksibilitas, pengiriman, dan biaya rendah. Pengembangan kapabilitas pemanufakturan mengikuti sand cone model dengan urutan kualitas, fleksibilitas, biaya rendah, dan pengiriman.

Penelitian berimplikasi agar perusahaan yang beroperasi secara tidak efisien masih memiliki banyak sumber daya yang menganggur sehingga manajer produksi dapat melakukan secara kumulatif pengembangan kapabilitas pemanufakturannya untuk mengoptimalkan kapasitas asetnya.

Manajer diharapkan meletakkan kualitas di awal sebelum mengembangkan kapabilitas yang lain karena secara otomatis mendorong pengembangan kapabilitas pemanufakturan lain (fleksibilitas, pengiriman, biaya rendah).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *